Roda Kehidupan Ku

Lingkaran adalah bangun datar yang konon katanya tidak mempunyai awal dan akhir.

Aku tersenyum melihat roda yang berputar. Menandakan keadilan yang Mahakuasa.

Kesenangan yang kau miliki dalam satu detik dapat menjadi tawa dan canda penuh kebahagiaan. Namun dalam sekejap, tak ada satu makhluk pun yang tau apa yang akan terjadi esok.

Ada beberapa yang berpendapat bahwa senyum dan tawa yang kita dapat hari ini akan diseimbangkan dengan sedih dan tangis di hari esok. 

Seseorang yang pintar suatu saat akan merasa bodoh dalam satu hal. Sama seperti kekayaan materi yang kita miliki. Mungkin jumlah uang yang ada di dompet kita hari ini akan menipis besok.

Aku pernah menjadi seseorang yang pandai di kelas ku. Namun kini kulihat teman-teman seperjuangan ku ternyata telah melampaui ku dalam berbagai hal di bidang akademik. Sekarang aku merasa bodoh.

Aku pernah menjadi seseorang yang paling bahagia karena sahabat-sahabat ku selalu mendukung dan ada ketika aku senang dan sedih. Namun kini ku lihat sahabat-sahabat ku telah sibuk dengan urusannya masing-masing. Sekarang aku merasa  sedih dan kesepian.

Pertanyaan besar yang terus menghantui ku tentang keadilan dan roda kehidupan yang KATANYA terus berputar adalah: apakah ini juga berlaku pada ku dalam hal percintaan?