Assalamu'alaikum Wr. Wb
Tanya:
Diskusikan dengan singkat dan padat tentang;
Strategic management theory.
type of strategy
Implementation strategy process
Structure organisasi
Retructuring and reengineering
Salam,
Jawab:
STRATEGIC MANAGEMENT THEORY
Menurut David (2011:5), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis
berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional.
Menurut Thomas L Wheelen dan J. David Hunger (2008:3), manajemen strategis adalah serangkaian keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaan.Ini mencakup pemindaian lingkungan (baik eksternal dan internal) perumusan strategi (strategy atau perencanaan jangka panjang) pelaksanaan dan evaluasi
pengendalian strategy.
Menurut Aime Heene dan Sebastian (2010:9-10), manajemen strategi adalah kesatuan proses manajemen pada suatu organisasi yang berulang-ulang dalam menciptakan nilai serta kemampuan untuk menghantar dan memperluas distribusinya kepada pemangku kepentingan ataupun pihak lain yang berkepentingan. Terdapat 5 tugas dalam manajemen strategi:
Menurut Afin (2013:45), manajemen strategis adalah cara menumbuhkan dan mengatur strategi sebuah organisasi atau perusahaan sehingga bisa mencapai tujuannya dengan baik dan tepat sesuai sasaran dan waktu yang telah ditetapkan. Hal itu akan membentuk sebuah strategi menentukan arah dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dipakai untuk kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemikiranpemikiran serius dan mumpuni untuk mengatur strategi.
Menurut Indriyanty (2013:3), manajemen strategis merupakan bagian fundamental dari strategi korporat adalah keputusan mengenai arena bisnis yang akan di masuki atau di tinggalkan oleh perusahaan. Strategi korporat bertujuan untuk menyinergikan hubungan lintas unit bussines
Menurut Pearce II dan Robinson,Jr (2008:5), adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formula dan imlpementasi dari rencana yang telah didisain untuk mencapai tujuan perusahaan
Menurut David (2011:6), proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.
Menurut John dan Richard (Hendra, 2011), manajemen strategis adalah seperangkat alat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan. Terdiri atas sembilan tugas pokok:
TYPE OF STRATEGY
Menurut Rangkuti (2009 : 6 ) pada prinsipnya strategi di kelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu, stategi manajemen, strategi investasi dan strategy bisnis.
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat di lakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pembengangan produk, strategi penerapan harga, startegi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang angresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.
Strategi bisnis ini sering juga di sebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi fungsi kegiatann manajemen, misalnya strategi pemasaran,strategi produksi atau operasional,startegi distribusi, strategi organisasi, dan strategi strategi yang berhubungan dengan keuangan.
IMPLEMENTATION STRATEGY PROCESS
Strategi Implementasi adalah proses yang menempatkan rencana dan strategi ke dalam tindakan untuk mencapai tujuan. Sebuah rencana strategis adalah dokumen tertulis yang menjabarkan rencana bisnis untuk mencapai tujuan, tapi akan dilupakan jika tanpa implementasi strategis. Implementasi ini membuat rencana-rencana perusahan terjadi.
Strategi implementasi adalah penting untuk keberhasilan perusahaan, menangani siapa, dimana, kapan, dan bagaimana mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Ini berfokus pada keseluruhan organisasi. Pelaksanaan terjadi setelah scan lingkungan, analisis SWOT, dan mengindentifikasi isu-isu dan tujuan strategis. Implementasi melibatkan menugaskan individu untuk tugas-tugas dan jadwal yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya.
Implementasi strategi terdapat 5 tahap, seperti pada bagai berikut:
Bertujuan untuk memberikan gagasan yang jelas dan terperinci mengenai seberapa banyak perusahaan harus berubah agar berhasil dalam emngimplementasikan strateginya.
Alasan utama mengapa perubahan dalam strategi memerlukan bahkan mengharuskan perubahan dalam struktur organisasi, yaitu:
Budaya perusahaan merupakan komponen yang menyebabkan mengapa suatu strategi dapat diimplementasikan pada suatu perusahaan, sementara strategi tersebut gagal untuk diimplementasikan pada perusahaan yang lain dengan kondisi yang relatif sama.
Terdapat 4 gaya kepemimpinan secara umum, yaitu:
Untuk melakukan tahap ini dengan baik dan berhasil, manajemen perusahaan perlu mengetahui 4 jenis keahlian dasar, yaitu:
ORGANIZATION STRCUCTURE
Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana kegiatan seperti alokasi tugas, koordinasi dan pengawasan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi. Hal ini juga dapat dianggap sebagai perspektif melalui mana individu melihat organisasi mereka dan lingkungannya.
Organisasi yang didirikan dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan yang berbeda, dan struktur organisasi dapat membantu atau menghalangi kemajuan ke arah mencapai tujuan ini. Organisasi besar dan kecil dapat mencapai penjualan yang lebih tinggi dan keuntungan lain dengan mencocokan secara benar dengan kebutuhan mereka dengan struktur yang mereka gunakan untuk beroperasi. Ada tiga jenis utama dari struktur organisasi: fungsional, divisional dan matriks.
Struktur fungsional sudah diatur sehingga setiap bagian dari organisasi dikelompokkan sesuai dengan tujuannya. Dalam jenis organisasi, misalnya, mungkin ada departemen pemasaran, departemen penjualan dan departemen produksi. Struktur fungsional bekerja sangat baik untuk usaha kecil di mana masing-masing departemen dapat mengandalkan bakat dan pengetahuan pekerja dan mendukung itu sendiri. Namun, salah satu kelemahan untuk struktur fungsional adalah bahwa koordinasi dan komunikasi antar departemen dapat dibatasi oleh batas-batas organisasi memiliki berbagai departemen bekerja secara terpisah.
Struktur divisi biasanya digunakan dalam perusahaan besar yang beroperasi di wilayah geografis yang luas atau yang memiliki organisasi yang lebih kecil yang terpisah dalam kelompok payung untuk menutupi berbagai jenis produk atau wilayah pasar. Misalnya, sekarang sudah tidak berfungsi Tecumseh Products Company diselenggarakan divisionally - dengan divisi kecil mesin, sebuah divisi kompresor, sebuah divisi bagian dan divisi untuk masing-masing wilayah geografis untuk menangani kebutuhan spesifik. Manfaat dari struktur ini adalah bahwa kebutuhan dapat dipenuhi lebih cepat dan lebih khusus; Namun, komunikasi dihambat karena karyawan di divisi yang berbeda tidak bekerja sama. struktur divisi mahal karena ukuran dan ruang lingkup. usaha kecil dapat menggunakan struktur divisi pada skala yang lebih kecil, memiliki kantor yang berbeda di berbagai bagian kota, misalnya, atau menugaskan tim penjualan yang berbeda untuk menangani wilayah geografis yang berbeda.
Jenis utama ketiga struktur organisasi, disebut struktur matriks, adalah hibrida dari struktur divisi dan fungsional. Biasanya digunakan di perusahaan multinasional besar, struktur matriks memungkinkan untuk manfaat dari struktur fungsional dan divisional ada dalam satu organisasi. Hal ini dapat menciptakan perebutan kekuasaan karena sebagian besar wilayah perusahaan akan memiliki manajemen ganda - manajer fungsional dan produk atau manajer divisi bekerja pada tingkat yang sama dan meliputi beberapa wilayah manajerial yang sama.
RESTRUCTURING AND REENGINEERING
Restrukturisasi biasanya dianggap sebagai perubahan struktur organisme tertentu. Kita dapat kemudian membedakan perubahan pada tingkat makro dan mikro, sebagai hasil dari definisi berikut.
"Restrukturisasi - perubahan struktur wilayah ekonomi tertentu, perubahan produksi program dan kegiatan giat." Ketika berhadapan dengan perubahan structural bidang tertentu ekonomi nasional kita kemudian menggunakan istilah dari restrukturisasi ekonomi makro. Jika perubahan sedang disaksikan dalam struktur perusahaan, kita kemudian menggunakan istilah - sebuah ekonomi mikro restrukturisasi.
Restrukturisasi adalah proses membuat perubahan besar dalam struktur organisasi yang sering melibatkan pengurangan tingkat manajemen dan mungkin mengubah komponen organisasi melalui divestasi dan / atau akuisisi, layaknya menyusutkan ukuran angkatan kerja.
Proses restrukturisasi yang sukses membutuhkan realisasi dari tingkat restruktur dalam segala aktivitas bisnis. Maksudnya adalah beberapa ukuran dalam bidang keuangan, property, produksi, bisnis, organisasi, informasi, dan personil.
Reenginering didefinisikan oleh Michael Hammer dan James Champy (pada tahun 1993 buku mereka 'Reengineering The Corporation) sebagai "pemikiran ulang Fundamental dan disain ulang radikal proses bisnis untuk mencapai perbaikan dramatis dalam langkah-langkah penting kinerja seperti biaya, layanan, dan kecepatan."
Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Tim lintas-fungsional (Cross-functional team), contohnya, telah banyak dikenal karena perannya dalam perancangan ulang tugas-tugas fungsional yang terpisah menjadi proses-proses lintas-fungsional yang lengkap.
Dalam kerangka kerja untuk penaksiran dasar terhadap misi dan tujuan, perancangan ulang memfokuskan kepada proses bisnis organisasi – langkah-langkah dan prosedur yang mengendalikan bagaimana sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar yang khusus. Proses bisnis dapat disusun kembali menjadi aktivitas-aktivitas spesifik, diukur, dimodelkan dan diperbaiki. Dapat pula dirancang ulang secara keseluruhan atau dieliminasi sekaligus. Perancangan ulang mengidentifikasikan, menganalisa, dan merancang ulang proses inti bisnis organisasi dengan tujuan untuk mencapai hasil maksimal dalam ukuran kinerja kritis seperti biaya, kualitas, jasa dan kecepatan.
Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi. Seringkali tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan proses. Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal.
Untuk alasan itu, perancangan ulang memfokuskan pada merancang kembali proses secara keseluruhan untuk mencapai keuntungan maksimal bagi organisasi dan pelanggan. Hal ini berbeda dengan proses yang memfokuskan pada peningkatan fungsional atau incremental saja.
REFERENSI
Tanya:
Diskusikan dengan singkat dan padat tentang;
Strategic management theory.
type of strategy
Implementation strategy process
Structure organisasi
Retructuring and reengineering
Salam,
Jawab:
STRATEGIC MANAGEMENT THEORY
Menurut David (2011:5), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis
berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional.
Menurut Thomas L Wheelen dan J. David Hunger (2008:3), manajemen strategis adalah serangkaian keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaan.Ini mencakup pemindaian lingkungan (baik eksternal dan internal) perumusan strategi (strategy atau perencanaan jangka panjang) pelaksanaan dan evaluasi
pengendalian strategy.
Menurut Aime Heene dan Sebastian (2010:9-10), manajemen strategi adalah kesatuan proses manajemen pada suatu organisasi yang berulang-ulang dalam menciptakan nilai serta kemampuan untuk menghantar dan memperluas distribusinya kepada pemangku kepentingan ataupun pihak lain yang berkepentingan. Terdapat 5 tugas dalam manajemen strategi:
- Mengembangkan visi dan misi
- Menetapkan tujuan dan sasaran
- Menciptakan suatu strategi mencapai sasaran
- Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi
- Mengevaluasi strategi dan pengarahan
Menurut Afin (2013:45), manajemen strategis adalah cara menumbuhkan dan mengatur strategi sebuah organisasi atau perusahaan sehingga bisa mencapai tujuannya dengan baik dan tepat sesuai sasaran dan waktu yang telah ditetapkan. Hal itu akan membentuk sebuah strategi menentukan arah dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dipakai untuk kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemikiranpemikiran serius dan mumpuni untuk mengatur strategi.
Menurut Indriyanty (2013:3), manajemen strategis merupakan bagian fundamental dari strategi korporat adalah keputusan mengenai arena bisnis yang akan di masuki atau di tinggalkan oleh perusahaan. Strategi korporat bertujuan untuk menyinergikan hubungan lintas unit bussines
Menurut Pearce II dan Robinson,Jr (2008:5), adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formula dan imlpementasi dari rencana yang telah didisain untuk mencapai tujuan perusahaan
Menurut David (2011:6), proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.
Menurut John dan Richard (Hendra, 2011), manajemen strategis adalah seperangkat alat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan. Terdiri atas sembilan tugas pokok:
- Memformulasikan misi perusahaan
- Mengembangkan model analisis tentang strategi perusahaan yang merefleksikan kondisi internal dan kemampuan perusahaan
- Menilai lingkungan eksternal perusahaan
- Menganalisis strategi pilihan yang paling cocok bagi perusahaan
- Mengidentifikasi setiap pilihan strategi dan memilih strategi
- Mengidentifikasi dan menentukan strategi utama perusahaan yang bersifat jangka panjang
- Mengembangkan tujuan dan strategi perusahaan yang bersifat jangka pendek
- Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih dengan anggaran dan alokasi sumber daya
- Mengevaluasi keberhasilan dari strategi yang telah diimplementasikan.
TYPE OF STRATEGY
Menurut Rangkuti (2009 : 6 ) pada prinsipnya strategi di kelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu, stategi manajemen, strategi investasi dan strategy bisnis.
- Strategi manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat di lakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pembengangan produk, strategi penerapan harga, startegi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.
- Strategi investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang angresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.
- Strategi bisnis
Strategi bisnis ini sering juga di sebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi fungsi kegiatann manajemen, misalnya strategi pemasaran,strategi produksi atau operasional,startegi distribusi, strategi organisasi, dan strategi strategi yang berhubungan dengan keuangan.
IMPLEMENTATION STRATEGY PROCESS
Strategi Implementasi adalah proses yang menempatkan rencana dan strategi ke dalam tindakan untuk mencapai tujuan. Sebuah rencana strategis adalah dokumen tertulis yang menjabarkan rencana bisnis untuk mencapai tujuan, tapi akan dilupakan jika tanpa implementasi strategis. Implementasi ini membuat rencana-rencana perusahan terjadi.
Strategi implementasi adalah penting untuk keberhasilan perusahaan, menangani siapa, dimana, kapan, dan bagaimana mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Ini berfokus pada keseluruhan organisasi. Pelaksanaan terjadi setelah scan lingkungan, analisis SWOT, dan mengindentifikasi isu-isu dan tujuan strategis. Implementasi melibatkan menugaskan individu untuk tugas-tugas dan jadwal yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya.
Implementasi strategi terdapat 5 tahap, seperti pada bagai berikut:
- Menganalisis Perubahan
Bertujuan untuk memberikan gagasan yang jelas dan terperinci mengenai seberapa banyak perusahaan harus berubah agar berhasil dalam emngimplementasikan strateginya.
- Menganalisis Struktur Organisasi
Alasan utama mengapa perubahan dalam strategi memerlukan bahkan mengharuskan perubahan dalam struktur organisasi, yaitu:
- Struktur biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan disusun,
- Struktur biasanya menjelaskan bagaimana sumber daya akan dialokasikan
- Analisis Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan merupakan komponen yang menyebabkan mengapa suatu strategi dapat diimplementasikan pada suatu perusahaan, sementara strategi tersebut gagal untuk diimplementasikan pada perusahaan yang lain dengan kondisi yang relatif sama.
- Analisis Gaya Kepemimpinan
Terdapat 4 gaya kepemimpinan secara umum, yaitu:
- Gaya kepemimpinan administrator
- Gaya kepemimpinan analitis
- Gaya kepemimpinan asertif
- Gaya kepemimpinan entrepreneur
- Implementasi & Evaluasi Strategi
Untuk melakukan tahap ini dengan baik dan berhasil, manajemen perusahaan perlu mengetahui 4 jenis keahlian dasar, yaitu:
- Kemampuan berinteraksi
- Kemampuan mengalokasi
- Kemampuan memonitor
- Kemampuan mengorganisasikan
ORGANIZATION STRCUCTURE
Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana kegiatan seperti alokasi tugas, koordinasi dan pengawasan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi. Hal ini juga dapat dianggap sebagai perspektif melalui mana individu melihat organisasi mereka dan lingkungannya.
Organisasi yang didirikan dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan yang berbeda, dan struktur organisasi dapat membantu atau menghalangi kemajuan ke arah mencapai tujuan ini. Organisasi besar dan kecil dapat mencapai penjualan yang lebih tinggi dan keuntungan lain dengan mencocokan secara benar dengan kebutuhan mereka dengan struktur yang mereka gunakan untuk beroperasi. Ada tiga jenis utama dari struktur organisasi: fungsional, divisional dan matriks.
- Struktur Fungsional
Struktur fungsional sudah diatur sehingga setiap bagian dari organisasi dikelompokkan sesuai dengan tujuannya. Dalam jenis organisasi, misalnya, mungkin ada departemen pemasaran, departemen penjualan dan departemen produksi. Struktur fungsional bekerja sangat baik untuk usaha kecil di mana masing-masing departemen dapat mengandalkan bakat dan pengetahuan pekerja dan mendukung itu sendiri. Namun, salah satu kelemahan untuk struktur fungsional adalah bahwa koordinasi dan komunikasi antar departemen dapat dibatasi oleh batas-batas organisasi memiliki berbagai departemen bekerja secara terpisah.
- Struktur Divisional
Struktur divisi biasanya digunakan dalam perusahaan besar yang beroperasi di wilayah geografis yang luas atau yang memiliki organisasi yang lebih kecil yang terpisah dalam kelompok payung untuk menutupi berbagai jenis produk atau wilayah pasar. Misalnya, sekarang sudah tidak berfungsi Tecumseh Products Company diselenggarakan divisionally - dengan divisi kecil mesin, sebuah divisi kompresor, sebuah divisi bagian dan divisi untuk masing-masing wilayah geografis untuk menangani kebutuhan spesifik. Manfaat dari struktur ini adalah bahwa kebutuhan dapat dipenuhi lebih cepat dan lebih khusus; Namun, komunikasi dihambat karena karyawan di divisi yang berbeda tidak bekerja sama. struktur divisi mahal karena ukuran dan ruang lingkup. usaha kecil dapat menggunakan struktur divisi pada skala yang lebih kecil, memiliki kantor yang berbeda di berbagai bagian kota, misalnya, atau menugaskan tim penjualan yang berbeda untuk menangani wilayah geografis yang berbeda.
- Matriks
Jenis utama ketiga struktur organisasi, disebut struktur matriks, adalah hibrida dari struktur divisi dan fungsional. Biasanya digunakan di perusahaan multinasional besar, struktur matriks memungkinkan untuk manfaat dari struktur fungsional dan divisional ada dalam satu organisasi. Hal ini dapat menciptakan perebutan kekuasaan karena sebagian besar wilayah perusahaan akan memiliki manajemen ganda - manajer fungsional dan produk atau manajer divisi bekerja pada tingkat yang sama dan meliputi beberapa wilayah manajerial yang sama.
RESTRUCTURING AND REENGINEERING
Restrukturisasi biasanya dianggap sebagai perubahan struktur organisme tertentu. Kita dapat kemudian membedakan perubahan pada tingkat makro dan mikro, sebagai hasil dari definisi berikut.
"Restrukturisasi - perubahan struktur wilayah ekonomi tertentu, perubahan produksi program dan kegiatan giat." Ketika berhadapan dengan perubahan structural bidang tertentu ekonomi nasional kita kemudian menggunakan istilah dari restrukturisasi ekonomi makro. Jika perubahan sedang disaksikan dalam struktur perusahaan, kita kemudian menggunakan istilah - sebuah ekonomi mikro restrukturisasi.
Restrukturisasi adalah proses membuat perubahan besar dalam struktur organisasi yang sering melibatkan pengurangan tingkat manajemen dan mungkin mengubah komponen organisasi melalui divestasi dan / atau akuisisi, layaknya menyusutkan ukuran angkatan kerja.
Proses restrukturisasi yang sukses membutuhkan realisasi dari tingkat restruktur dalam segala aktivitas bisnis. Maksudnya adalah beberapa ukuran dalam bidang keuangan, property, produksi, bisnis, organisasi, informasi, dan personil.
Reenginering didefinisikan oleh Michael Hammer dan James Champy (pada tahun 1993 buku mereka 'Reengineering The Corporation) sebagai "pemikiran ulang Fundamental dan disain ulang radikal proses bisnis untuk mencapai perbaikan dramatis dalam langkah-langkah penting kinerja seperti biaya, layanan, dan kecepatan."
Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Tim lintas-fungsional (Cross-functional team), contohnya, telah banyak dikenal karena perannya dalam perancangan ulang tugas-tugas fungsional yang terpisah menjadi proses-proses lintas-fungsional yang lengkap.
Dalam kerangka kerja untuk penaksiran dasar terhadap misi dan tujuan, perancangan ulang memfokuskan kepada proses bisnis organisasi – langkah-langkah dan prosedur yang mengendalikan bagaimana sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar yang khusus. Proses bisnis dapat disusun kembali menjadi aktivitas-aktivitas spesifik, diukur, dimodelkan dan diperbaiki. Dapat pula dirancang ulang secara keseluruhan atau dieliminasi sekaligus. Perancangan ulang mengidentifikasikan, menganalisa, dan merancang ulang proses inti bisnis organisasi dengan tujuan untuk mencapai hasil maksimal dalam ukuran kinerja kritis seperti biaya, kualitas, jasa dan kecepatan.
Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi. Seringkali tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan proses. Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal.
Untuk alasan itu, perancangan ulang memfokuskan pada merancang kembali proses secara keseluruhan untuk mencapai keuntungan maksimal bagi organisasi dan pelanggan. Hal ini berbeda dengan proses yang memfokuskan pada peningkatan fungsional atau incremental saja.
REFERENSI
- http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00252-MNSI%20Bab2001.pdf diakses pada 9 Maret 2017 pukul 10:00
- http://smallbusiness.chron.com diakses pada 10 Maret 2017 pukul 15:00
- http://yananto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/29324/IMPLEMENTASI+STRATEGI.pdf diakses pada 10 Maret 15:40
- https://en.wikipedia.org/wiki/Organizational_structure diakses pada 10 Maret 19:00
- http://dspace.upce.cz/bitstream/handle/10195/32208/CL655.pdf diakses pada 10 Maret 20:00
- http://www.businessdictionary.com/definition/reengineering.html diakses pada 11 Maret 2017 pukul 14:00
0 comments for post:
Posting Komentar