Sebelumnya saya sudah pernah menulis tentang PRO dan KONTRA perubahan nama LCCM (Lomba Cerdas Cermat Matematika) menjadi OPTIKA (Olimpiade Matematika) yang merupakan agenda tahunan BEMJ PMTK UIN Jakarta. Pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang "sejarah" pemilihan panitia OPTIKA 12.
Setelah acara penutupan LCCM 11 di Aula Student Center UIN Jakarta, Saya, Hendri, Dian, dan Lita berembuk untuk memikirkan siapa orang-orang yang menurut kami layak dan kompeten untuk menduduki posisi Badan Pengurus Harian (BPH) OPTIKA. Awalnya kami bingung untuk menentukan
siapa yang cocok menjadi ketua OPTIKA 12, maka diskusi penentuan calon ketua OPTIKA kami pending dan berlanjut ke Wakil 1 (korwil), Wakil 2 (tim soal), Bendahara dan Sekertaris. Untuk menentukan empat orang ini, kami mempersempit kandidat menjadi beberapa orang. Muncul nama Anang, Ghufron, Frendi, Sakhina, Nurul, Linda, Erdy, Firda, Bunga, Benny, dan lainnya (lupa waktu itu siapa aja)
siapa yang cocok menjadi ketua OPTIKA 12, maka diskusi penentuan calon ketua OPTIKA kami pending dan berlanjut ke Wakil 1 (korwil), Wakil 2 (tim soal), Bendahara dan Sekertaris. Untuk menentukan empat orang ini, kami mempersempit kandidat menjadi beberapa orang. Muncul nama Anang, Ghufron, Frendi, Sakhina, Nurul, Linda, Erdy, Firda, Bunga, Benny, dan lainnya (lupa waktu itu siapa aja)
Wakil 1 kami sepakati untuk diberikan kepada Erdy, melihat kinerja dan tanggung jawab yang dia berikan di LCCM 11.
Wakil 2 sepakat akan kami percayakan kepada Firda, dengan mempertimbangkan kompetensi bersama tim soal MTs kala itu.
Setelah memilih dua orang ini, kami mengeliminasi beberapa orang dengan pertimbangan yang tidak dapat saya sebutkan di sini. Sehingga tersisa nama Frendy, Ghufron, Sakhina, dan Nurul.
Dari empat nama yang tersisa, kami memilih Sakhina dan Nurul untuk posisi Sekertaris dan Bendahara.
Tersisa Frendy dan Ghufron.
Tiba-tiba kami mengingat salah satu agenda BEMJ PMTK yang memang rencananya akan diketuai oleh Ghufron (Integral Cup) maka Frendy yang merupakan Korwil LCCM X dan wakil sekertaris LCCM XI pilih sebagai Ketua OPTIKA 12.
Itulah asal muasal BPH OPTIKA 12. Langkah berikutnya kami (Saya, Hendri, Dian, Lita) memanggil ke-lima orang ini ke sekertariat BEMJ PMTK tanpa memberitahu hasil rapat kecil kami dan maksud kami memanggil mereka.
Setelah memberikan gambaran kecil tentang OPTIKA 12 dan menyatakan bahwa mereka akan menduduki BPH OPTIKA 12 (tanpa memberitahu jabatan yang sudah kami rapatkan) Kami memberikan pertanyaan yang sama kepada mereka semua, yaitu:
"Kalo lw jadi ketua OPTIKA gimana?"
"Kalo lw jadi ketua OPTIKA, dia-dia-dia-dia (menunjuk empat orang yang lain) bakal lw kasih jabatan apa di BPH?"
Berdasarkan jawaban mereka, mereka mengindikasikan bahwa Firda menjabat wakil 2, dan Frendy menjabat ketua. Tidak meleset dari perkiraan kami.
Lalu Frendy memilih Erdy sebagai wakil 1 karena merasa Erdy adalah orang yang cocok diposisi tersebut. Lalu posisi sekertaris dan bendahara diserahkan kepada Sakhina dan Nurul untuk menentukan jabatan mereka.
Alhamdulillah akhirnya disepakati bahwa Frendy-Ketua, Erdy-Wakil 1, Firda-Wakil 2, Sakhina-Sekertaris, dan Nurul-Bendahara.
Pertanyaan yang muncul jika adik kelas BPH OPTIKA 12 membaca ini mungkin adalah:
"kira-kira siapa ya diangkatan gw yang jadi BPH OPTIKA 13?"
Tapi pertanyaan yang kami layangkan kepada mereka adalah:
"emang bakal ada OPTIKA 13?" #EdisiMemberiSemangat
"JANGAN NGAKU ANAK MATEMATIKA, KALO NGGAK TAU SELUK BELUK OPTIKA"
Bersambung . . . ?
0 comments for post:
Posting Komentar