Assalamu'alaikum Wr. Wb
selamat hari pahlawan,
Dalam benak kita semua mungkin langsung tergambar masa-masa penjajahan. Dengan bermodalkan bambu runcing dan stategi geriliyanya, pahlawan-pahlawan pada masa itu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sehingga pada akhirnya kita merdeka. Ataukah memang benar kita sudah merdeka? atau malah masih terjajah di negeri sendiri?
Jawablah pertanyaan tersebut dengan pertanyaan untuk anda sendiri, apakah yang telah anda berikan bagi negeri ini yang membuat kita meresa aman, tentram dan sentosa?
Pahlawan tidak hanya mereka yang berjuang mendapatkan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan, tapi mereka yang berusaha untuk mewarnai kemerdekaan ini dengan kreatifitas dan karya serta mengharumkan nama negeri ini juga dapat disebut pahlawan.
Gelar pahlawan juga tidak lepas dari sosok guru, yang kita semua tau bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Jika mendengar kata "guru", kita semua akan memfokuskan pandangan kita pada dunia pendidikan, yang ironisnya akhir-akhir ini mulai tercemar.
Tauran pelajar, pungutan liar, minimnya fasilitas, dan beberapa permasalahan lain acap kali "tampil" di media. Banyak aspek yang masih harus dibenahi dalam dunia pendidikan.
Pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa ini mengispirasi saya untuk menjadi bagian dari mereka dan sudah beberapa tahun ini saya "menjajal" untuk tampil sebagai guru. Mulai dari guru private, guru bimbingan belajar, dan guru kelas. Dan setelah beberapa tahun ini, saya menyadari bahwa menjadi guru itu hampir sama rutinitasnya seperti menjadi penyanyi atau pemain band.
Musisi-musisi kita juga dapat dikatakan sebagai pahlawan, karena mereka telah menhiasai kemerdekaan ini dengan karya-karya mereka. Bahkan beberapa dari mereka telah mengharumkan nama Indonesia di kanca Internasional.
Tapi mengapa rutinitas Guru hampir sama seperti Penyanyi atau Pemain Band??? Ibaratkan begini, saya guru matematika di kelas X SMA 1. Pada SMA 1 terdapat 5 kelas X, misalkan X.1, X.2, X.3, X.4 dan X.5. Materi Matematika yang sedang dipelajari adalah Eksponen dan Radikal. Maka saya akan mengajari Eksponen dan Radikal pada kelas X.1 dan mengulanginya lagi pada kelas X.2 dan mengulanginya lagi pada kelas X.3 dan terus saya ulangi sampai saya mengajar di kelas X.5.
Sama seperti penyanyi atau pemain band yang terus membawakan lagu yang sama di konser yang berbeda kan? :)
BERIKAN KOMENTAR YA... :)